Judul : Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI
link : Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI
Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Sahabat Guru PAI dan Budi Pekerti di manapun berada. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin dalam Kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Tangerang (22/12/2016) menyampaikan bahwa Pendidikan bukan hanya mentransfer pengetahuan. Bukan hanya membentuk manusia yang punya kapasitas akademik semata. Akan tetapi menjadi proses untuk menumbuhkan dan menamankan karakter yang baik. Pengetahuan yang didapat ditransformasikan menjadi internalisasi karakter yang baik. Selain itu, pendidikan sejatinya medorong untuk meningkatkan rasa ingin tahun yang tinggi. Ini menjadi tugas guru dalam konteks pembelajaran. Rasa ingin tahun yang tinggi ini dibarengi oleh pemikiran kritis sehinga terbentuk proses pembelajaran yang produktif.
Baca laporan selengkapnya:
Tangerang (Pendis) - Pendidikan bukan hanya mentransfer pengetahuan. Bukan hanya membentuk manusia yang punya kapasitas akademik semata. Akan tetapi menjadi proses untuk menumbuhkan dan menamankan karakter yang baik. Pengetahuan yang didapat ditransformasikan menjadi internalisasi karakter yang baik, tutur Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin dalam Kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Tangerang (22/12/2016). "Selain itu, pendidikan sejatinya medorong untuk meningkatkan rasa ingin tahun yang tinggi. Ini menjadi tugas guru dalam konteks pembelajaran. Rasa ingin tahun yang tinggi ini dibarengi oleh pemikiran kritis sehinga terbentuk proses pembelajaran yang produktif," ujar Dirjen.
Pendidikan juga bersentuhan dengan proses mengasah potensi anak. Hal ini didasari bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda yang harus diasah terus menerus. Guru harus mampu memberi inspirasi yang berkelanjutan. Semangat murid tidak boleh dimatikan, melainkan didorong dan dibangkitkan dengan rasa respek, penuh cinta, dan kasih sayang.
Pola relasi yang produktif perlu diwujudkan oleh guru dalam interaksi pembelajaran dengan murid. "Penumbuhan karakter ini diperlukan emosi dan pendidikan dengan hati," paparnya. Guru sangat berpotensi dalam pembentukan keperibadian dan karakter peserta didik. Proses pendidikan seperti ini sangat menonjol di beberapa negara yang pendidikannya maju.
Guru harus diperhatikan oleh pemerintah juga oleh masyarakat. Sehingga guru menjadi punya marwah, wibawa, dan kehormatan yang tinggi di masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, guru juga harus punya komitmen untuk membangun dan meningkatkan kapasitas personal yang tinggi, sehingga ia punya wibawa. Tiga komponen ini, pemerintah, masyarakat, dan guru sendiri harus bersinergis secara maksimal untuk meningkatkan citra guru yang lebih baik.
Dirjen berpesan guru tidak boleh berhenti dalam akumulasi pengetahuan baik oleh pemerintah maupun pihak lain. Pemerintah sampai saat ini terus menggulirkan beberapa langkah strategis dalam meningkatkan mutu guru. Hal ini tentunya dibarengi oleh pengembangan kompetensinya. Kaitan dengan PAI, Dirjen berharap agar PAI menjadi dibutuhkan dan menarik bagi murid. Menarik bukan hanya materi, atau metodenya, bahkan gurunya pun secara personal menjadi menarik
Demikian informasi yang berkaitan dengan Guru Pendidikan Agama Islam.
Semoga bermanfaat
Pendidikan juga bersentuhan dengan proses mengasah potensi anak. Hal ini didasari bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda yang harus diasah terus menerus. Guru harus mampu memberi inspirasi yang berkelanjutan. Semangat murid tidak boleh dimatikan, melainkan didorong dan dibangkitkan dengan rasa respek, penuh cinta, dan kasih sayang.
Pola relasi yang produktif perlu diwujudkan oleh guru dalam interaksi pembelajaran dengan murid. "Penumbuhan karakter ini diperlukan emosi dan pendidikan dengan hati," paparnya. Guru sangat berpotensi dalam pembentukan keperibadian dan karakter peserta didik. Proses pendidikan seperti ini sangat menonjol di beberapa negara yang pendidikannya maju.
Guru harus diperhatikan oleh pemerintah juga oleh masyarakat. Sehingga guru menjadi punya marwah, wibawa, dan kehormatan yang tinggi di masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, guru juga harus punya komitmen untuk membangun dan meningkatkan kapasitas personal yang tinggi, sehingga ia punya wibawa. Tiga komponen ini, pemerintah, masyarakat, dan guru sendiri harus bersinergis secara maksimal untuk meningkatkan citra guru yang lebih baik.
Dirjen berpesan guru tidak boleh berhenti dalam akumulasi pengetahuan baik oleh pemerintah maupun pihak lain. Pemerintah sampai saat ini terus menggulirkan beberapa langkah strategis dalam meningkatkan mutu guru. Hal ini tentunya dibarengi oleh pengembangan kompetensinya. Kaitan dengan PAI, Dirjen berharap agar PAI menjadi dibutuhkan dan menarik bagi murid. Menarik bukan hanya materi, atau metodenya, bahkan gurunya pun secara personal menjadi menarik
Demikian informasi yang berkaitan dengan Guru Pendidikan Agama Islam.
Semoga bermanfaat
Terimakasih.
Sumber : http://pendis.kemenag.go.id/index
Demikianlah Artikel Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI
Sekianlah artikel Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI dengan alamat link https://kuahbiru.blogspot.com/2017/02/relasi-produktif-pembelajaran-harus.html
0 Response to "Relasi Produktif Pembelajaran Harus Menjadi Perhatian Guru PAI"
Posting Komentar